Skala Likert Menurut Sugiyono

Halo, selamat datang di blindsbyjen.ca! Senang sekali Anda sudah mampir dan tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai salah satu metode pengukuran yang sangat populer di dunia penelitian, yaitu Skala Likert. Pernahkah Anda mengisi kuesioner yang meminta Anda untuk menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju terhadap suatu pernyataan? Nah, itulah salah satu contoh penggunaan Skala Likert!

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara tuntas tentang Skala Likert Menurut Sugiyono, seorang pakar metodologi penelitian yang sangat berpengaruh di Indonesia. Kita akan mengupas tuntas mulai dari definisi, fungsi, cara membuat, hingga contoh penerapannya. Jadi, siapkan diri Anda untuk menyelami dunia penelitian yang seru dan aplikatif!

Kami menyadari bahwa terkadang istilah-istilah dalam dunia penelitian bisa terasa membingungkan. Oleh karena itu, kami akan menyajikan informasi ini dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami, tanpa mengurangi esensi akademisnya. Kami percaya bahwa siapa pun, terlepas dari latar belakang pendidikannya, bisa memahami dan mengaplikasikan konsep Skala Likert ini. Mari kita mulai petualangan pengetahuan ini bersama-sama!

Apa Itu Skala Likert Menurut Sugiyono? Definisi dan Konsep Dasar

Definisi Skala Likert

Menurut Sugiyono, Skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Skala ini berbentuk pernyataan yang diikuti oleh beberapa pilihan jawaban yang menunjukkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden.

Intinya, Skala Likert Menurut Sugiyono adalah alat untuk mengukur pendapat orang secara kuantitatif. Angka-angka yang diberikan pada setiap pilihan jawaban kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skor total yang menggambarkan sikap responden terhadap objek yang diteliti. Semakin tinggi skornya, semakin positif sikap responden, dan sebaliknya.

Skala Likert sangat populer karena kemudahan penggunaannya dan fleksibilitasnya. Skala ini dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam variabel, mulai dari kepuasan pelanggan hingga efektivitas program pelatihan. Selain itu, pengolahan data hasil Skala Likert juga relatif sederhana, sehingga memudahkan peneliti dalam menganalisis data dan menarik kesimpulan.

Kelebihan dan Kekurangan Skala Likert

Setiap metode penelitian tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk Skala Likert. Beberapa kelebihannya antara lain:

  • Mudah dibuat dan dipahami: Pernyataan yang digunakan dalam Skala Likert umumnya singkat dan jelas, sehingga mudah dipahami oleh responden.
  • Fleksibel: Dapat digunakan untuk mengukur berbagai macam variabel.
  • Data mudah diolah: Data hasil Skala Likert dapat diolah menggunakan berbagai teknik statistik sederhana.
  • Memberikan informasi yang rinci: Pilihan jawaban yang disediakan memungkinkan responden untuk mengungkapkan pendapat mereka secara lebih rinci dibandingkan dengan pertanyaan ya/tidak.

Sementara itu, beberapa kekurangannya antara lain:

  • Subjectif: Jawaban responden dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor subjektif, seperti suasana hati atau persepsi pribadi.
  • Rentan terhadap bias: Responden mungkin cenderung memilih jawaban yang dianggap lebih "aman" atau "diharapkan" oleh peneliti.
  • Skala interval: Skala Likert seringkali dianggap sebagai skala interval, padahal sebenarnya lebih tepat sebagai skala ordinal. Hal ini perlu diperhatikan dalam pemilihan teknik analisis data.

Contoh Penggunaan Skala Likert

Mari kita lihat contoh sederhana penggunaan Skala Likert Menurut Sugiyono dalam mengukur kepuasan pelanggan terhadap pelayanan sebuah restoran:

Pernyataan: Pelayanan di restoran ini sangat memuaskan.

Pilihan Jawaban:

  1. Sangat Tidak Setuju
  2. Tidak Setuju
  3. Netral
  4. Setuju
  5. Sangat Setuju

Responden akan memilih salah satu dari pilihan jawaban tersebut yang paling sesuai dengan pendapat mereka.

Langkah-Langkah Membuat Skala Likert Menurut Sugiyono yang Valid

Identifikasi Variabel Penelitian

Langkah pertama adalah menentukan variabel penelitian yang ingin diukur. Variabel ini harus didefinisikan secara jelas dan operasional agar dapat diukur dengan tepat. Misalnya, jika Anda ingin mengukur "kepuasan kerja karyawan", Anda perlu mendefinisikan apa yang dimaksud dengan "kepuasan kerja" dan aspek-aspek apa saja yang terkait dengannya.

Pikirkan baik-baik apa yang ingin Anda ukur. Semakin jelas variabel penelitian Anda, semakin mudah Anda membuat pernyataan yang relevan dan valid. Jangan terburu-buru dalam tahap ini, karena akan mempengaruhi kualitas Skala Likert yang Anda buat.

Ingatlah bahwa variabel penelitian Anda harus relevan dengan tujuan penelitian Anda. Jangan sampai Anda mengukur sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan penelitian yang ingin Anda jawab.

Menyusun Pernyataan

Setelah variabel penelitian ditentukan, langkah selanjutnya adalah menyusun pernyataan yang relevan dengan variabel tersebut. Pernyataan harus jelas, singkat, dan mudah dipahami oleh responden. Hindari penggunaan kata-kata yang ambigu atau sulit dimengerti.

Setiap pernyataan harus mengukur satu aspek dari variabel penelitian. Jangan membuat pernyataan yang terlalu kompleks atau mengandung beberapa ide sekaligus. Usahakan untuk menggunakan bahasa yang netral dan tidak bias.

Jumlah pernyataan yang dibuat sebaiknya cukup banyak untuk mencakup seluruh aspek dari variabel penelitian. Namun, jangan terlalu banyak sehingga membuat responden merasa bosan atau lelah.

Menentukan Pilihan Jawaban

Pilihan jawaban yang digunakan dalam Skala Likert biasanya berjumlah 5 atau 7. Semakin banyak pilihan jawaban, semakin rinci informasi yang dapat diperoleh. Namun, terlalu banyak pilihan jawaban juga dapat membingungkan responden.

Pilihan jawaban harus mencerminkan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap pernyataan yang diberikan. Contoh pilihan jawaban yang umum digunakan adalah:

  • Sangat Tidak Setuju
  • Tidak Setuju
  • Netral
  • Setuju
  • Sangat Setuju

Pastikan bahwa pilihan jawaban yang Anda gunakan konsisten dengan arah pernyataan. Jika pernyataan bersifat positif, maka pilihan jawaban harus mencerminkan tingkat kesetujuan. Jika pernyataan bersifat negatif, maka pilihan jawaban harus mencerminkan tingkat ketidaksetujuan.

Uji Coba dan Validasi

Setelah pernyataan dan pilihan jawaban disusun, langkah selanjutnya adalah melakukan uji coba (pilot test) kepada sekelompok kecil responden. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi pernyataan yang kurang jelas atau ambigu, serta untuk memastikan bahwa skala tersebut mudah dipahami dan diisi oleh responden.

Hasil uji coba dapat digunakan untuk merevisi dan memperbaiki skala Likert. Pernyataan yang kurang jelas atau ambigu dapat diperbaiki atau dihapus. Pilihan jawaban yang kurang tepat juga dapat disesuaikan.

Setelah skala Likert direvisi, langkah selanjutnya adalah melakukan validasi untuk memastikan bahwa skala tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Validasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan analisis faktor atau membandingkan hasil skala Likert dengan hasil pengukuran lain yang relevan.

Analisis Data Skala Likert Menurut Sugiyono: Interpretasi Hasil

Pemberian Skor

Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah memberikan skor pada setiap pilihan jawaban. Skor yang diberikan biasanya berupa angka 1 sampai 5 atau 1 sampai 7, tergantung pada jumlah pilihan jawaban yang digunakan.

Skor tertinggi diberikan pada pilihan jawaban yang menunjukkan tingkat kesetujuan tertinggi, dan skor terendah diberikan pada pilihan jawaban yang menunjukkan tingkat ketidaksetujuan tertinggi. Misalnya, jika menggunakan skala 1 sampai 5, maka skor 5 diberikan pada pilihan jawaban "Sangat Setuju" dan skor 1 diberikan pada pilihan jawaban "Sangat Tidak Setuju".

Pastikan bahwa pemberian skor konsisten dengan arah pernyataan. Jika pernyataan bersifat positif, maka semakin tinggi skornya, semakin positif sikap responden. Jika pernyataan bersifat negatif, maka semakin tinggi skornya, semakin negatif sikap responden.

Menghitung Skor Total

Setelah semua pilihan jawaban diberi skor, langkah selanjutnya adalah menghitung skor total untuk setiap responden. Skor total dihitung dengan menjumlahkan skor pada semua pernyataan.

Skor total ini menggambarkan sikap responden terhadap variabel penelitian secara keseluruhan. Semakin tinggi skor totalnya, semakin positif sikap responden. Semakin rendah skor totalnya, semakin negatif sikap responden.

Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan sikap responden yang berbeda, atau untuk memantau perubahan sikap responden dari waktu ke waktu.

Interpretasi Hasil

Setelah skor total dihitung, langkah selanjutnya adalah menginterpretasikan hasilnya. Interpretasi hasil dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:

  • Menghitung nilai rata-rata: Nilai rata-rata skor total dapat digunakan untuk menggambarkan sikap responden secara keseluruhan.
  • Mengelompokkan responden: Responden dapat dikelompokkan berdasarkan skor total mereka. Misalnya, responden dengan skor tinggi dapat dikelompokkan sebagai "sangat puas", sedangkan responden dengan skor rendah dapat dikelompokkan sebagai "tidak puas".
  • Membandingkan dengan standar: Skor total dapat dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya, jika skor total di atas standar, maka dapat disimpulkan bahwa responden memiliki sikap yang positif.

Interpretasi hasil harus dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan pada konteks penelitian. Jangan membuat generalisasi yang berlebihan atau menarik kesimpulan yang tidak didukung oleh data.

Contoh Aplikasi Skala Likert Menurut Sugiyono dalam Penelitian

Penelitian Kepuasan Pelanggan

Skala Likert sangat sering digunakan dalam penelitian kepuasan pelanggan. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner Skala Likert akan menanyakan tentang berbagai aspek layanan, produk, atau pengalaman pelanggan. Hasilnya akan memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat kepuasan pelanggan dan area mana yang perlu ditingkatkan.

Bayangkan Anda adalah pemilik sebuah toko online. Anda ingin mengetahui seberapa puas pelanggan Anda dengan pengalaman berbelanja di toko Anda. Anda dapat menggunakan Skala Likert untuk mengukur berbagai aspek, seperti kemudahan navigasi website, kecepatan pengiriman, kualitas produk, dan keramahan layanan pelanggan.

Dengan menganalisis data Skala Likert, Anda dapat mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan. Misalnya, jika banyak pelanggan yang memberikan skor rendah pada aspek kecepatan pengiriman, Anda dapat fokus pada peningkatan efisiensi proses pengiriman Anda.

Penelitian Efektivitas Program Pelatihan

Skala Likert juga dapat digunakan untuk mengukur efektivitas suatu program pelatihan. Peserta pelatihan akan diminta untuk memberikan penilaian terhadap berbagai aspek pelatihan, seperti kualitas materi, metode penyampaian, dan manfaat yang dirasakan.

Misalnya, sebuah perusahaan menyelenggarakan pelatihan tentang keterampilan komunikasi. Setelah pelatihan selesai, peserta akan diminta untuk mengisi kuesioner Skala Likert yang menanyakan tentang berbagai aspek pelatihan, seperti kejelasan materi, kemampuan instruktur, dan peningkatan keterampilan komunikasi peserta.

Dengan menganalisis data Skala Likert, perusahaan dapat mengetahui apakah pelatihan tersebut efektif dalam meningkatkan keterampilan komunikasi peserta. Jika skor yang diberikan tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan tersebut efektif.

Penelitian Sikap terhadap Isu Sosial

Skala Likert juga dapat digunakan untuk mengukur sikap masyarakat terhadap isu-isu sosial tertentu. Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner Skala Likert akan menanyakan tentang pendapat responden mengenai isu tersebut.

Misalnya, Anda ingin mengetahui sikap masyarakat terhadap isu perubahan iklim. Anda dapat menggunakan Skala Likert untuk mengukur berbagai aspek, seperti kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim, keyakinan mereka tentang penyebab perubahan iklim, dan kesediaan mereka untuk mengambil tindakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Dengan menganalisis data Skala Likert, Anda dapat mengetahui seberapa besar dukungan masyarakat terhadap upaya-upaya untuk mengatasi perubahan iklim.

Tabel Contoh Pernyataan Skala Likert dan Pilihan Jawaban

Pernyataan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju
Saya puas dengan kualitas produk yang saya beli di toko ini.
Layanan pelanggan di perusahaan ini sangat membantu dan responsif.
Saya merekomendasikan produk/layanan ini kepada teman dan keluarga saya.
Saya merasa program pelatihan ini meningkatkan keterampilan saya.
Saya memahami pentingnya menjaga lingkungan.

FAQ: Pertanyaan Umum tentang Skala Likert Menurut Sugiyono

  1. Apa itu Skala Likert? Skala Likert adalah alat ukur untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi.
  2. Siapa Sugiyono? Sugiyono adalah pakar metodologi penelitian terkemuka di Indonesia.
  3. Apa bedanya Skala Likert dengan skala lain? Skala Likert fokus pada tingkat persetujuan/ketidaksetujuan terhadap suatu pernyataan.
  4. Berapa jumlah pilihan jawaban yang ideal? Biasanya 5 atau 7 pilihan jawaban.
  5. Bagaimana cara memberikan skor pada Skala Likert? Berikan angka (misalnya 1-5) sesuai dengan tingkat persetujuan.
  6. Bagaimana cara menghitung skor total? Jumlahkan semua skor jawaban responden.
  7. Apa arti skor total yang tinggi? Menunjukkan sikap yang lebih positif terhadap isu yang diteliti.
  8. Apakah Skala Likert bisa digunakan untuk semua jenis penelitian? Cocok untuk penelitian yang mengukur sikap atau pendapat.
  9. Bagaimana cara memastikan validitas Skala Likert? Lakukan uji coba dan validasi statistik.
  10. Apa saja kelebihan Skala Likert? Mudah dibuat, fleksibel, dan data mudah diolah.
  11. Apa saja kekurangan Skala Likert? Rentan terhadap bias dan subjektivitas.
  12. Apakah Skala Likert termasuk skala ordinal atau interval? Lebih tepat sebagai skala ordinal.
  13. Di mana saya bisa menemukan contoh Skala Likert? Banyak contoh tersedia online atau di buku-buku metodologi penelitian.

Kesimpulan

Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Skala Likert Menurut Sugiyono. Kami harap Anda sekarang memiliki bekal yang cukup untuk membuat dan menggunakan Skala Likert dalam penelitian Anda. Jangan ragu untuk kembali mengunjungi blindsbyjen.ca untuk mendapatkan informasi bermanfaat lainnya seputar dunia penelitian dan metodologi. Selamat meneliti!

Scroll to Top